Langkah

Langkah

Karya: Zinnia Monica

Genre: Puisi bebas

Bagaimana mungkin kutegakkan wajah, bila hanya suram yang ada di depan mata
Saat menapaki jalanan berliku, tak henti-henti aku terjatuh dan tersungkur
Ingin kugapai mahkota kejayaan di masa depan
Apa daya, sejarah kelam tengah mengaburkan langkah

Masihkah pintu-pintu ampunan dapat terbuka untukku?
Sedikit celah tak mengapa sampai aku bisa masuk
Berharap hujan ampunan atas kelakuanku yang melampaui batas
Demi senyum bahagia di akhir cerita

Tuhan, bolehkah aku memohon?
Seberkas saja cahaya terang-Mu atas jalan gelapku
Setitik saja embun pagi yang menyejukkan
Demi menghapus deretan dosa karena kealpaanku

Jakarta, 17 Maret 2023



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dapatkah Menjeda Langkah?

Gambar
  Dapatkah Menjeda Langkah? >> Zinnia Monica >< Aku memapah raga, yang letih tanpa daya. Tiada kuasa selain kuasa-Nya. Yang tetap memberikan kasih dan sayangnya hingga detik ini. Tetap membuatku bernapas, meskipun udara yang kuhirup bukan pula milikku selamanya.  Tanpa Dia, aku mungkin mati rasa. Tak dapat lagi merasakan cinta, rindu, dan benci. Mengapa ketiganya harus ada di dada? Mengapa benci tak dimusnahkan saja? Agar setiap waktu aku bisa tersenyum penuh cinta dan berharap temu karena rindu. Tubuhku bisa saja lelah. Namun, batin selalu memohon yang terbaik. Tak mengerti apa pula yang paling baik? Yang kutahu, saat ini rasanya lemah. Lemah hati, jiwa, dan raga.  Ke mana harus mengadu? Perihal hidup yang terus berlalu. Tentang cerita yang datang silih berganti. Mengisi ruang-ruang kosong tanpa sengaja, hingga penuh tak menyisakan tempat lagi. Untuk menjeda sejenak langkah-langkah kaki. Sebagai upaya mendapat rida-Nya. Jakarta, 13 Oktober 2023
Baca selengkapnya

Cinta yang Berlalu

Gambar
 Cinta yang Berlalu >> Zinnia Monica << Berapa jarak kita abaikan Sejauh bumi dan matahari Berapa masa kita satukan Meringkas puluhan tahun  Sedekat ini, kau dan aku Seperti napas dan embusannya Kini, jemari enggan menari Sekadar menyapa bersama mentari Seolah-olah baru terbangun dari mimpi Berharap waktu 'kan diputar kembali Menerka-nerka kekeliruan diri Menelaah cinta dan rindu tanpa kecuali Sejurus lalu, menolak memori Mencoba mengenali rasa di hati Ketika senja datang bersama indahnya jingga  Saat itu, kisah pun usai Jakarta, 4 Oktober 2023
Baca selengkapnya